Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi:
catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik,
agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara
dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana
prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
A. Perkembangan administrasi sebagai seni
Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase utama, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 m.
2. Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886.
3. Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886dan masih berlangsung hingga sekarang ini.
1. Tahap prasejarah
Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa
pada tahap prasejarah ini administrasi sudah berkembangdengan baik.
Meskipun mungkin secara tidak sadar, masyarakat purba telah menjalankan
roda administrasi sebagaimana apa yang sekarang disebut sebagai
prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan masyarakat yang
dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan
manajemenpun relative masih sederhana maka pada umumnya system
administrasi yang dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang
ini.
Ditinjau dari segi waktu dan tempat, tahap prasejarah
ini dapat dibagi pula menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai
berikut.
a. Zaman Sesopotamia
Pada zaman semopotamia telah dijalankan
prinsip-prinsip dasar administarsi yang diketahui pada zaman modern
sekarng, terutama pada bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan
pengangkutan (terutama pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan bahwa
masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal
ini memudahkan dalam perdagangan.
b. Zaman Babilonia
Zaman babilonia, administrasi pemerintahan,
perdagangan, perhubungan dan pengangkutan telah berkembang pula dengan
baik. Perkembangan administrasi juga telah berkembang pada bidang
teknologi, dengan bukti adanya taman gantung.
c. Mesir Kuno
Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini
adalah dibidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan
pertanian (termasuk irigasi). Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini,
administrasi dijalankan bukan atas dasar kepentingan rakyat, tetapi
hanya untuk kepentingan firaun dan keluarganya. Karena pada saat itu,
firaun dianggap sebagai dewa atau setidaknya sebagai keturunan dewa,
sehingga mengabdikan kepada firaun diindikasikan dengan pengabdian
kepada tuhan.
d. Tiongkok Kuno
Zaman tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini
berkembang sebagaimana zaman-zaman yang telah disebutkan sebelumnya,
tetapi ada yang khas pada tiongkok kuno ini, yaitu system administrasi
kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya system administarsi
tersebut, maka system administarsi pun meminjam dari system ini dikenal
dengan nama merit system. Pada zaman ini menonjol 3 toko yang memberikaan sumbangan yang sangat besar terhadap administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius, chow, dan mo ti.
e. Romawi Kuno
Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan
zaman-zaman sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi
militer, pajak dan perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini
diperlukan mengingat romawi mempunyai wilayah yang sangat luas.
f. Yunani Kuno
Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam
lingkup administrasi hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini
muncul konsep demokrasi (berasal dari kata demos dan kratos yang berarti
rakyat dan kekuasaan) sehingga kekuasaan berada ditangan rakyat.
Definisi rakyat pada zaman ini berbeda dengan zaman sekarang yaitu:
o Pria
o Dewasa
o Lahir di Athena
o Orang tua warga Athena
Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada
zaman ini, karena 75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang
bekerja sebagai pedagang atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan
parlemen pertama didunia yang disebut dengan orang-orang tua yang
bijaksana. Untuk urusan di bidang militer diserahkan kepada dewan
militer. Ada lagi ciri khas pada zaman yunani kuno yaitu setiap orang
yang tergolong sebagai rakyat paling sedikit satu kali dalam hidupnya
harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.
2. Tahap sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)
Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya
selama 15 abad pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi
pun mengalami kegelapan. Berarti tidak banyak yang diketahui dalam 15
abad itu. Kemudian diketahui bahwa timbulnya gereja katolik roma telah
mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perkembangan teori
administrasi. Dengan kata lain gereja katolik roma memberikan sumbangan
yang besar terhadap perkembangan administrasi, malahan sesungguhnya pola
dasar struktur organisasi yang telah diciftakan oleh gereja katolik
roma, telah ditiru oleh hampir semua organisasi modern hingga sekarang
ini, meskipun sudah barang tentu timbul perkembangan lanjutan.
Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat
lagi karena para cendikiawan terjun dalam bidang administrasi. Pada
zaman ini timbul tiga kelompok yang biasa disebut kaum, yaitu:
a. Kaum kameralist di german dan Australia
b. Kaum merkantilisme di inggris
c. Kaum fisiokrat di prancis
Merkatilisme adalah suatu system politik ekonomi yang
sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan umtuk
memperbanyak asset dan modal yang dimiliki suatu Negara. Merkantilisme
tertuang dalam peraturan Negara yang berbentuk proteksionalisme dan
politik colonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah
Negara mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan
tarif. Dijerman, merkantilismenya disebut dengan istilah kameralisme.
Camera artinya kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan membentuk
perusahaan dagang di afrika untuk mengembangkan perekonomian. Di
perancis, merkantilisme dimulai masa Louis XI (1461-1483). Bertujuan
untuk memakmurkan rakyat terkenal dengan sebutan colbertisme (pencetusannya jean Colbert, menkeu perancis).
Berbeda dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat
menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber
daya alam. Kaum ini dinamakan physiocratism= physic (alam) dan cratain
atau cratos (kekuasaan). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciftakan
oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Yang artinya bahwa
biarkan manusia diberikan kebebasannya mengelola alam demi memenuhi
kebutuhannya masing-masing dan akan selaras dengan kebutuhan masyarakat
banyak. Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dan biarkan
alam mengatur. Inilah yang menjadi awal mula doktrin laissez faire-laissez passer/ let do, let pass yang
artinya biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu. Tokoh yang
menonjol pada zaman ini adalah George von zincke yang telah menghasilkan
537 karya ilmiah dan yang terbanyak adalah tentang administrasi
pertanian.
Perkembangan semakin pesat karena pada zaman ini
telah timbul adanya revolusi industry di inggris, yang mengakibatkan
perubahan yang besar dalam administrasi. Adalagi seorang tokoh yang
mempunyai peranan besar pada zaman ini, yaitu Charles barbage, seorang
professor matematika pada universitas Cambridge, yang pada permulaan
abad 18 menulis buku yang berjudul the economy of manufacture.
Pada buku ini menekankan pada pentingnya efesiansi dalam usaha mencapai
tujuan. Selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru
terselidiki kembali setelah lahirnya gerakan manajemen ilmiah
(scientific manajement movement), yang dipelopori oleh Fredrick winslow
taylor tahun 1886.
3. Zaman modern
Pada zaman ini, administrasi mulai dikenal sebagai
ilmu, karena pada zaman itu yang dipelopori oleh f.w. taylor (seorang
sarjana pertambangan) dari amerika serikat, mulai mengadakan
penyelidikan-penyelidikan dalam rangka mempertinggi efesiensi perusahaan
dan peningkatan produktivitas pekerja. Pada saat itu dia melihat bahwa
efesiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan produktivitas pekerjanya
rendah karena terlalu banyaknya waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang
tidak produktif, kemudian dia melakukan studi yang dikenal dengan time and motion study
untuk mempelajari penggunaan waktu yang oleh kaum buruh serta
gerak-gerik mereka dalam melaksanakan pekerjaan, terutama para buruh
tingkat bawah. Hasil studinya dituliskan dalam satu buku yang berjudul the principle of scientific management, yang diterbitkan pada tahun 1911.
Pada saat taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan,
di prancis timbul pula seorang ahli pertambangan yang bernama Hendry
fayol yang bekerja pada salah satu perusahan tambang disana, yang pada
saat itu perusahaan terancam oleh kehancuran. Sebagai seorang ahli
fikir, fayol mencari sebab-musabab dari kegagalan perusahaan itu untuk
mencapai tujuannya. Hasil pemikiran fayol ditulis dalm bukunya pada
tahun 1916 dengan judul administration generalle et industrielle,
yang diterjemahkan dalam bahasa inggris pada tahun 1930 dengan judul
general and industrial management (seharusnya general and industrial
administration). Dari teori-teori yang ia temukan dan kemudian ia
terapkan sendiri, maka perusahaan berhasil selamat dari keruntuhan
bahkan dapat dikembangkannya.
Karena besarnya sumbangan yang diberiakn kedua tokoh
itu terhadap administrasi, maka f.w. taylor diberi julukan, sebagi bapak
gerakan manajemen ilmiah, sedangkan Hendry fayol diberi julukan bapak
teori administrasi modern.
B. Perkembangan Administrasi Sebagai Ilmu
ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai suatu
objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus yang
melalui percobaan-percobaan yang sistematis dilakukan berulangkali telah
diuji kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil, dan rumus-rumus dapat
diajarkan dan dipelajari.
Dari segi perkembangan ilmu administrasi sejak lahir hingga sekarang, ilmu administrasi telah mencapai empat tahap :
1. Tahap survival (1886-1930):
Pada tahap ini dimulai peletakan dasar-dasar administrasi oleh f.w. taylor dan Hendry fayol.
2. Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945)
Pada tahap ini terjadi penyempurnaan teori-teori,
sehingga kebenarannya tidak dapat dibantah lagi. Dalam jangka waktu ini
pulalah gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi Negara dan siaga
mulai banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
3. Tahap human relation (1945-1959)
Setelah teori-teori disempurnakan, maka fokusnya
berubah pada factor manusia serta hubungan formal dan informal yang
perlu diciftakan pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan
harmonis.
4. Tahap behaviouralisme (1959-sekarang)
Pada tahap ini focus perhatiannya bukan hanya pada
hubungan manusianya, tetapi sudah maju kepada motif tindak-tanduk
manusia dalam berorganisasi, diselidiki pula cara-cara yang dapat
ditempuh untuk lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan yang membuat
organisasi menjadi lebih efesien dan efektif, sehingga administrasi
menyatu kepada manusia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar